Jumat, 07 Juni 2013

Pengrajin rotan tiga bulan menjelang idul fitri

PENGRAJIN ROTAN PIANTUS(MEBEL ROTAN) SIBUK MENJELANG IDUL FITRI. Sudah menjadi hal yang biasa beberapa bulan m,enjelang  idul fitri para pengrajin mebel rotan  sibuk memenuhi pesanan,baik dari konsumen langsung ,pedagang liar{ (cangkau)  bahase urang sambas} dan pesanan pedagang yang setiap jumat  memasarkan berbagai  barang kerajinan dari Piantus ke Serikin Serawak Malaisya. Seperti  tidak cukup waktu,mereka  sering lembur  sampai subuh.Yang memang untuk mebel rotan khususnmya kursi tamu mengjelamg lebaran selalu kekurangan barang.Kondisi seperti ini sudah hampir setiap tahun,dan ini jelas  bahwa masyarakat sambas makin ramai yang menyukai kursi berbahan satu ini. Lalu mengapa ada pertanyaan yang dilemparkan oleh orang-orang yang seharusnya ikut memperjuangkan kemajuan UKM ....Mengapa kerajinan piantus dari dulu sampai sekarang  tidak berkembang ? Saya sebagai Pengrajin (mebel rotan) yang senantisa ikut merasakan,meliaht dan mengamati perkembangan mebel rotan Piantus Menjawab pertanyaan itu  : 1.Memang tidak begitu ketara inovasi dan kreativita ditunjukkan pengrajin ,Padalah mereka         mampu,tentunya alasan yang ril dilapangan mereka tidak banyak beinovasi:                 a.Mereka melakukan pekerjaan palaing ramai 3-4 orang....itupun rata-rata satu kk.
                b.Barang yang dibuat masih setakat memenuhi permintaan konsumen ,padahal mereka tidak    
                    berhenti bekeja,
                c.Stok barang jadi hampir tidak ada,artinya produk dan kebutuhan tidak berimbang.
  2.Walau ada waktu untuk berinovasi tapi mereka lebih memilih ,mebuat barang -barang yang mudah laku.
  3.Pengrajin kecil bukan pengusaha.

Penyebab lain dari sisi berbeda:
  •    Kwalitas yang ada,dikarenakan bahan yang di gunakan bukan bahan yang di proses selayaknya,tapi proseas alami.
  • Tanpa bahan kimia,dan cukup kuat ini kelebihan rotan danan.
  • Merka tidak berkelompok,organisasi tidak jalan.
  • tidak ada pemilik modal yang muncul sebagai penyedia bahan baku yang lebih baik. Padahal punya potensi lo                                                                                                               Jadi bukankah mebel piantus  sangat berpotensi untuk di kembangkan?      Pertanyaan ini unyuk siapa.........tentunya pengusaha yang mau berimpestasi .Selama ini pemerintah memberi kesempatan dan bantuan  kepada pengrajin untuk memacu agar mereka tatap maju dan mampu bersaing  pada pasar terbuka nantinya.Tapi saya melihat itu masih setengah hati.Lapangan pekerjaan sudah ada, SDM  tesedia, tinggal bagaimana kitas sama-sama berbuat untuk ikut memajukan sektor ini khususnya kerajina rotan Piantus yang satu-sdatunya desa di Kab. Sambas yang masyarakatnya menekuni pekerjaan ini. Mengapa kita harus pandang sebelah mata,bukankah kebijakan pemerintah melarang ekspor rotan salah satu tujuannya agar masyarakat Indonesia mencintai  rotan..Jadi kami berharap kebijaksanan pemerintah bukan